SATUNUSA.CO, LOTIM- Desa Borok Toyang, kecamatan Sakra Barat dikunjungi tim verifikator dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia disambut Wakil Bupati Lombok Timur H.Moh.Edwin Hadiwijaya, Kamis (19/6).
Borok Toyang masuk nominasi lima besar lomba desa terbaik dalam Perlindungan Pekerja Migran Indonesia tahun 2025 setelah sebelumnya mengikuti berbagai tahapan.
Wakil bupati dalam sambutannya mengungkapkan, keseriusan Pemda dalam mengatasi isu ketenagakerjaan melalui berbagai langkah konkret. Hal itu salah satunya ditunjukkan dengan memfasilitasi keberadaan kantor imigrasi di Lombok Timur sejak 2014. Kini, Pemda tengah memperjuangkan status kantor tersebut menjadi kantor imigrasi definitif. Komitmen terhadap ketenagakerjaan juga diperkuat dengan pengangkatan stafsus ketenagakerjaan.
Wabup juga mengapresiasi kontribusi positif dari anak-anak muda berprestasi di bidang ketenagakerjaan, yang telah menunjukkan keunggulannya di bidang ketenagakerjaan sejak 2017, serta peran vital mitra seperti LP2MI dan ADBMI dalam mengawal isu ini.
Wabup juga mengharapkan dukungan pembinaan dan intervensi dari NGO yang bergerak di bidang migran untuk mencegah keberangkatan ilegal.
" Hal-hal baik di desa Borok Toyang dapat diduplikasi oleh desa-desa lain," harapnya.
Wabup mengakui, kendati telah memiliki Perbup terkait ketenagakerjaan, namun implementasi teknis masih perlu ditingkatkan. Dengan adanya dukungan dan kesiapan operasional dari berbagai pihak, diharapkan persoalan pekerja migran dapat ditangani secara komprehensif.
Sementara itu perwakilan tim verifikasi dari Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kartika mengaku, bersyukur karena dapat bertemu langsung dengan warga Desa Borok Toyang setelah sebelumnya memperkenalkan nama-nama rekan satu timnya. Ia pun menyampaikan selamat kepada warga desa Borok Toyang atas nominasinya dalam lomba ini.
Dijelaskan bahwa dari total 64 desa pendaftar nasional, 54 diantaranya lolos seleksi awal. Setelah tahap administrasi, jumlahnya mengerucut menjadi 34, lalu 10, hingga akhirnya Desa Borok Toyang berhasil masuk dalam nominasi 5 besar.
Tujuan dari verifikasi lapangan ini, jelas Kartika, untuk mengecek kondisi yang ada di lokasi dan melihat kesesuaian data wawancara dengan kondisi di lapangan.
"Mudah-mudahan akan membawa hasil yang baik untuk semua pihak. Kami mungkin nanti akan menyampaikan masukan, apapun hasilnya nanti, mau peringkat berapa pun, saya yakin Desa Borok Toyang ini adalah juara,” tegasnya.
Ia menambahkan jika hasil tidak sesuai harapan, Desa Borok Toyang harus tetap diingat sebagai matahari yang baru terbit dari Kabupaten Lombok Timur.
Sementara itu Kepala Desa Borok Toyang, Suparman menyampaikan rasa terima kasih kepada wakil bupati dan tim verifikasi.
“Ini merupakan sebuah kehormatan bagi kami dikunjungi, walaupun desa kami berada di tempat terpencil dan jarang ada orang-orang penting yang bisa mengunjungi desa kami,” ujarnya.
Suparman mengungkapkan bahwa partisipasi dalam lomba perlindungan pekerja migran ini adalah pengalaman pertama bagi desanya selama ia menjabat. Ia berharap desanya dapat memenangkan lomba ini dan meraih peringkat tertinggi.
Turut hadir pada acara tersebut perwakilan DPRD Lotim, Kadisnakertrans, stafsus, camat, kades, dan NGO lainnya.(agm)